Alhamdulillah ketika kuliah RPLL pascasarjana saya pernah dapat tugas bahan perbandingan metode pemograman, mungkin sahabat bisa menjadikan tabel ini sebagai referensi...selamat berekspresi...
| 
No | 
Pendekatan
  Adaptif | 
Perbandingan | |
| 
Kekurangan | 
Kelebihan
   | ||
| 
1. | 
Agile
  Modeling | 
1.     
  Faktor manusia sangat mempengaruhi proses kerja
  baik dari segi kompetensi. 
2.     
  Fokus kerja tim sangat menentukan keberhasilan
  sebuah pekerjaan. 
3.     
  Kolaborasi tim baik secara horizontal dengan
  sesama tim maupun vertikal dengan atasan. 
4.     
  Kemampuan mengambil keputusan, menajemen waktu
  personil. 
5.     
  Memerlukan
  kelincahan - mampu mengubah arah dengan cepat, bahkan di tengah-tengah proyek | 
1.     
  Berorientasi klien prioritas utama dengan
  menghasilkan produk lebih awal dan terus menerus 
2.     
  Suatu metodologi yang praktis untuk dokumentasi
  dan pemodelan system software. 
3.     
  Pembagian masalah menjadi sel sel kecil agar
  mempermudah proses pengerjaan. 
4.     
  Mengurangi resiko kesalahan teknis dengan adanya
  komunikasi antar developer dan juga dengan stakeholder. Setiap developer juga
  berkerja dengan user stories yang akibatnya, banyak developer yang menyentuh
  code satu sama lain. Ini memiliki efek positif, karena secara natural kode
  akan di-review satu sama lain dan secara konstan ter-refaktor. 
5.     
  Di setiap saat, stakeholder/scrummaster(xp coach)
  bisa melihat burn down chart/velocity untuk melihat produktivitas team. 
6.     
  Kapanpun stakeholder dapat melihat progress user story
  yang sudah ditutup dan sedang dilaksanakan. 
7.     
  Menggunakan pendekatan berorientasi objek. | 
| 
2. | 
XP (Extreme Programming) | 
1.     
  Developer harus selalu siap dengan perubahan
  karena perubahan akan selalu diterima. 
2.     
  Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip
  simplicity dan juga anjuran untuk melakukan apa yang diperlukan hari itu
  juga). | 
1.     
  Komunikasi menjadi hal yang sangat
  menentukan dalam sebuah tim pengembangan software. Kegagalan komunikasi antar
  pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengembangan software pastinya akan
  menimbulkan masalah-masalah yg tidak diinginkan seperti: proses bisnis yang
  dibuat tidak sesuai, anggota tim menghadapi masalah yg tidak bisa
  diselesaikan, atasan mendapatkan laporan kejutan sehari sebelum deadline,
  dsb. Pihak-pihak yang berkepentingan (selanjutnya disebut Role)
  dalam hal ini mencakup: programmer, customer, coach,
  tracker, tester, consultant, big boss
  (penjelasan rinci tentang masing-masing role dapat dibaca di buku Extreme
  Programming Explained). 
2.     
  Kesederhanaan mengacu pada desain
  sistem yang akan dibuat. Berlawanan dengan disiplin software development
  lainnya, XP menganjurkan desain yang berevolusi sepanjang proses
  pengembangan. Seringkali programmer berpikir terlalu kompleks dalam
  menyelesaikan suatu permasalahan. Pada saat yang lain mereka berpikir
  bagaimana supaya sistem menjadi fleksibel untuk masa depan. Dalam mengambil
  keputusan demikian biasanya hanya berdasar pada spekulasi saja, di mana pada
  akhirnya perkiraan tersebut meleset, sistem tidak pernah diuntungkan dengan
  desain fleksibel yang super kompleks tersebut. Satu prinsip yang berkaitan
  dengan ini adalah “You aren’t gonna need it“, di mana sangat
  dianjurkan agar dalam membangun sesuatu terlebih dahulu kita memastikan bahwa
  hal ini memang dibutuhkan. 
3.     
  Umpan balik diperlukan untuk
  mengetahui kemajuan dari proses dan kualitas dari aplikasi yang dibangun.
  Informasi ini harus dikumpulkan setiap interval waktu yang singkat secara
  konsisten. Ini dimaksudkan agar hal-hal yang menjadi masalah dalam proses
  pengembangan dapat diketahui sedini mungkin dan customer dapat
  membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut. 
4.     
  Keberanian. Ini merupakan nilai yang
  menjadi katalisator bagi ketiga nilai sebelumnya. Keberanian diperlukan untuk
  mengatakan bahwa target deadline yang diinginkan customer tidak
  mungkin tercapai, untuk mengambil keputusan saat code yang sudah
  dibuat ternyata harus dibuang karena kesalahan informasi. | 
| 
3. | 
Scrum | 
1.     
  Proses pengembangan menjadi kompleks dan sulit
  diprediksi. 
2.     
  Tidak menyarankan anggota tim untuk melakukan
  beberapa project. | 
1.     
  Berfokus pada bagaimana fungsi anggota tim untuk
  menghasilkan sistem yang fleksibel pada perubahan requirements yang
  konstan. 
2.      melakukan
  pengembangan dengan melibatkan variabel teknis dan lingkungan yang sangat
  mungkin untuk berubah selama pengembangan perangkat lunak tersebut. 
3.     
  Mengharuskan semua anggota
  tim fokus terhadap pekerjaan. 
4.     
  Tidak mengharuskan sumberdaya
  tim yang banyak. | 
| 
4. | 
UP (Unified Process) | 
1.     
  Hanya dapat digunakan pada pemograman berorientasi
  objek. 
2.     
  Bergantung dengan model UML. 
3.     
  Tidak semua disiplin ilmu dapat digunakan
  menggunakan metode pendekatan UP (Unified Process). | 
1.     
  Dalam pengembangan project
  elemen kerja dapat disesuaikan sesuai kebutuhan tim. 
2.     
  Low maintenance cost  
3.     
  Dapat menghasilkan kualitas
  sistem yang baik. 
4.      mengatur dan memonitor semua proses dari semua tahapan
  yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang amat kompleks
  dapat dilakukan dengan aman dan sesuai dengan harapan semua manajer proyek 
5.      dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang telah
  tersedia/dibuat sehingga dapat meningkatkan produktifitas. 
6.      Menggunakan pendekatan interaktif untuk pengembangan
  sistem. 
7.     
  Pemodelan
  bisnis, persyaratan, desain, implementasi, pengujian, dan penyebaran Tiga disiplin dukungan tambahan Manajemen proyek, konfigurasi dan manajemen perubahan, dan lingkungan | 
Daftar Pustaka :
Barry E. Cushing, (2003), Sistem
Informasi, Diterjemahkan Oleh Teguh Wahyuno, Graha ilmu, Yogyakarta.
Jogiyanto, HM (1995), Analisa
Dan sistem Informasi Manajemen Pendekatan Terstruktur, Teori Dan Aplikasi
Bisnis, Edisi Keempat, Andi Offset, Yogyakarta.
Kenneth C.
Laudon, (2005), Sistem Informasi Manajemen, Andi Publiser Yogyakarta
Santosa, Budi (2007), Data Mining, Teknik Pemanfaatan Data untu
Keperluan Bisnis, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Satziger J, Jackson R, Burd S (2010), System
dan Analysis Design In A Changing World, Course Technology, Boston USA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar